Rabu, 29 April 2015

KONSEKUENSI PENYALAHGUNAAN OBAT





 Pada dasarnya obat- obatan sangat berguna untuk menjaga kesehatan atau mengobati berbagai penayakit. Dengan catatan pemakaianya harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan dan digunakan resep dokter, akan tetapi jika obat-obatan tersebut di salah gunakan maka tidak merubah kemungkianan kecuali pasien akan merasakan berbagai penderitaan sebagai akibat efek samping dari penyalah gunaan obat.
Dan sangat banyak konsekuensi dari penyalah gunaan obat yang harus di tanggung oleh si pemakai. Di antaranya :


  1. Kecanduan
Kecanduan adalah kondisi dimana si penderita tergantung pada dosis yang berulang kali dari obat. Dan akan menggunakan dosis yang makin besar bahkan mungkin akan pindah ke obat yang lebih membahayakan. Tiga karakteristik utama dari kecanduan obat adalah menggunakan obat dalam jumlah dosis besar, tidak berhasi menghentikan obat, serta gejala kemunduran.
Dan para penyalahgunaan obat akan terus menambah dosis pemakaian obat agar merasa terpuaskan saat itu. Ia akan menjadi pecandu yaitu orang yang tergantung terhadap obat. Orang ini tidak akan berlau normal tanpa mengkonsumsi obat secara tetap.
Tanpa obat pecandu akan menderita rasa kambuh, tanda-tanda gejalanya termasuk berkeringat, gemetaran, dan selalu gelisah, demam, menggigil tak terkontrol, sakit-sakitan pada sendi dan tulang, nyeri lambung, sakit kepala muntah-muntah dan diare.


  1. Menbahayakan pikiran dan jiwa
Pemadat dan para penghirup selalu merasakan tertekan dan lesu serta tak bergaiarah. Mereka gelisah, mudah panik, dan menderita halusinasi yang tak menyenangkan dan menakutkan. Semu perasaan negatif ini dapat menyebabkan rasa takut, perasaan lebih tertekan bahkan sakit mental.


  1. Membahayakan tubuh
Bila obat seperti ganja, heroin, dan benda yang dihirup di gunakan, maka dapat menybabkan kerusakan serius pada otak, paru-paru, ginjal dan hati. Ini juga dapat menyebabkan ketik sadaran/pingsan dan kematian mendadak.
Obat-obatan yang disuntikan ketubuh menambah satu resiko besar pada pengguna yaitu tertular AIDS (Aquired Immune Deficiency Syndrome). AIDS adalah penyakit yang mematikan yang dapat menyebabkan diantara pecandu obat apanila mereka nberbagi jarum yang tercemar virus AIDS saat menyuntik sendiri dengan obat. Kendati AIDS adalah penayakit terbesar melalului seksual, para pecandu merupakan kelompok besar penderita AIDS.


  1. Masalah social


Para pecandu tidak dapat mengatur kehidupanya. Mereka Cuma memikirkan bagai mana cara mendapatkan obat dan bahkan tidak dapat menghentikan dirinya sendiri, kelurganya, dan teman-temanya. Ini memebawa pada masalah berhubungan dengan orang lain atau dalam masyarakat. Dan pecandu obat cenderung menyendiri karena mereka sedang mengalami depresi. Untuk memenuhi kecanduaanya, penderita mungkin mencuri, dan melakukan kejahatan lainya. Karena tubuhnya dan fikirannya tidak dapat berfungsi secara normal, pecandu obat cenderung tidak acuh terhadap lingkungan, performa mereka terhadap pelajaran atau dalam pekerjaan buruk, dan tidak diperhatikan keluarga mereka. Para pelajar pecandu obat tidak dapat berkosentrasi pada pelajaran sehingga gagal dalam ujian dan akhirnya berhenti sekolah.
Obat-obatan dapat membuat seseorang cepat marah,agresif dan nekad, biasanya hal ini mengarah pada pertengkaran/perkelahian.
Kemudian, bagai mana kita dapat mengenali pecandu narkoba? Tentunya ada beberapa perilaku dan tanda khusus yang dapat memperingatkan kita mungkin dia seorang pecandu narkoba/penayalahgunaan obat-obatan.
Adapun perilaku dan ciri khusus para pecandu narkoba antara laian :
Pertama : mereka biasanya murung dan terteka. Mereka sering bersembunyi, menjauh dari teman dan menyendiri.
Kedua : mata mereka selalu sakit berair, dan bola matanya membelalak, hidung meler, sering nguap, nafsu makan berkurang, mereka juga terlihat lesu dan sering ngantuk.
Ke tiga : mereka sering bolosdan berprestasi buruk di sekolah sebagai akibat lemahnya daya piker mereka. Mereka kurang kosentrasi dalam berpikir dan belajar sihingga tidak punya semangat aktifitas yang tinggi tapi justru lesu, minder dan pikiranya kacau,
Ke empat : mereka tidak peduli terhadap dirinya, keluarganya, dan tema-temanya. Karena tidak memikirkan masa depa lebih jauh karena pelarian kesenangan mereka hanyalah mengkonsumsi narkoba (sehingga timbul ketergantungan psikologis)
Ke lima : sebagai akibat dari kecanduan , mereka tidak peduli dengan jalan apapun asal mereka mendapatkan narkotika. Biasanya mereka menggunakan uangnya untuk mengkonsumsi obat-obatan tersebut. Jika sudah tidak punya uang mereka akan meminjam uang atau mencuri uang orang lain, mencopet, merampok, dan berbagai tindakan criminal lainya asala kebutuhan mereka terpenuhi. Dan yang sangat berbahaya, pada saat mereka sangat membutuhkan obat-obatan tersebut, namun mereka belum juga mendapatkannya, mereka bisa melukai dirinya sendiri dengan menyayat lengan tangan /kakinya untuk dihisap darahnya sendiri sebagai refleksi dari penderitaan mereka tanpa narkoba. Sebab pada dasarnya darah mereka hamper menyerupai obat-obatan yang biasa mereka konsumsi. Karena zat-zat yang terkandung dalam obat-obatan sudah menyatu dengan darah mereka, sehingga alternative terakhir mereka(untuk menghilangkan penderitaan) adalah dengancara melukai diri mereka sendiri dan tidak akan peduli dengan apa yang terjadi dengan diri mereka sendiri. Padahal akibat kemungkinan terbesar tindakan tersebut adalah kematian.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar